Sabtu, 11 Desember 2010

PEMBAHASAN ALAT-ALAT LABORATORIUM KIMIA


1.        Beker gelas 1000 ml
Bahan: gelas borosilikat. Volume : 1000 ml. Berskala teratur dan permanen warna putih.
Kegunaan :Tempat untuk percobaan, proses difusi osmosis
2.       Beker gelas 100 ml
Bahan: gelas borosilikat. Volume : 100 ml. Berskala teratur dan permanen warna putih.
Kegunaan :Tempat membuat larut
Erlenmeyer 100 ml 
Bahan: gelas borosilikat. Volume : 100 ml. Mulut sempit.
Kegunaan :Tempat membuat larutan
4.      Gelas ukur 100 ml
Gelas dengan penutup. Dasar bundar. Kapasitas: 100 ml.
Kegunaan :Untuk mengukur volume larutan
5.       Kaki tiga
Satu ring diamater 80 mm dengan tiga kaki panjang 8 cm. Diameter luar : 8 mm.
Kegunaan : Untuk penyangga pembakar spirtus
6.      Klem universal
Satu baud pengencang jepitan, ukuran panjang sekitar 15 cm, bukaan rahang dapat menggenggam beker 50 ml.
Kegunaan : Untuk menjepit erlenmeyer dan lain-lain.
7.      Erlenmeyer 250 ml
Bahan: gelas borosilikat. Volume : 250 ml. mulut lebar.
Kegunaan :Tempat mereaksikan zat dan atau mencampur zat

8.      Mortal dan alu
Poslen di glasir. Diameter dalam: 8 cm. Alu panjang: 9 cm.
Kegunaan : Menghaluskan zat yang masing bersifat padat/kristal.
9.      Penjepit tabung reaksi
Bentuk rahang: persegi. Pegas : dipoles nikel dengan diameter: 10 -25 mm.
Kegunaan : Untuk menjepit tabung reaksi
10.   Pipet Filler (pengisap pipet)
Tipe: bola karet kenyal dengan 3 knop. Bola karet tidak mudah lembek.
Kegunaan :Untuk menghisap larutan yang akan diukur
11.    volumetrik
Bahan : gelas borosilikat, berskala tunggal, kapasitas: 25 cm3.
Kegunaan : Untuk mengukur volume larutan
12.   Pipet tetes
Bahan:Gelas. Panjang: 150 mm dengan karet kualitas baik.
Kegunaan : Untuk meneteskan larutan dengan jumlah kecil.
13.   Rak tabung reaksi
Bahan: Plastik , jumlah lubang: 40 , diameter: 16 mm
Kegunaan : Tempat tabung reaksi
14.   Tabung reaksi
Bahan: gelas borosilikat, Ukuran: 15 x 150mm.
Kegunaan : Untuk mereaksikan zat.
15.   Kertas saring
Tingkatan untuk siswa (teknis). Ukuran: 58 x 58 cm,
Kegunaan : Untuk menyaring larutan



16.   Kasa asbes
Bahan : stainless steel dengan asbes di bagian tengah. Ukuran 14 x14 cm
Kegunaan: sebagai alas saat melakukan pemanasan di kaki tiga.

17.   Labu ukur 
Bahan :
Kegunaan : membuat larutan dengan konsentrasi tertentu

18.   Sikat tabung
Bahan : nylon yang lembut. Panjang besi : 20mm. diameter : 20 mm
Kegunaan : membersihkan tabung-tabung reaksi atau alat-alat kimia yang terbuat dari kaca
19.   Evaporating basin
Bahan : porselen. Diameter : 90 mm. Tinggi : 35 mm. Volume : 100 mL
Kegunaan : Untuk menguapkan larutan atau mengeringkan yang basah.
20.  Buret
Bahan : kaca borosilikat, dilengkapi dengan plastic pada kerannya.
Kegunaan : Untuk menghitung kadar zat dari suatu larutan yang salah satunya tidak diketahui ( proses titrasi)
21.   Corong
Bahan : plastic atau kaca. Volume: 100 mL atau 125 mL
Kegunaan : memisahkan dua zat cair yang tidak saling bercampur

22.  Plat Tetes
Bahan : porselen diglasir. Ukuran : 11x9 cm, terdiri dari 12 lekukan
Kegunaan : menguji keasaman larutan (pH) dalam jumlah sedikit.


23.  Botol semprot
Bahan : plastik
Kegunaan : untuk menyimpan akuades dlam jumlah sedikit.
24.  Kaki statif
Bahan : plastic. Ukuran : 50x41mm, sudut 60 derajat
Kegunaan : penyangga statif, yang dapat dihubungkan dengan dasar statif(stand base)
25.  Stand rod
Bahan : stainless. Panjang :250mm. diameter 10mm.
Kegunaan : standar buret dan elektrolisis
26.  Klem buret
Bahan : aluminium die cast
Kegunaan : menjepit buret pada saat titrasi.
27.  Tang krus
Bahan : besi tempa yang di cat.
Kegunaan : memegang alat kimia atau benda yang panas
28.  Tabung reaksi pipa samping
      Bahan : kaca borosilikat. Diameter : 8mm. panjang : 150mm
Kegunaan : membuat gas pada proses esterifikasi, lengannya untuk mencium aroma ester.
29.  Kaca arloji
Bahan : gelas bening. Diameter : 10 mm. ketebalan : 2 mm
Kegunaan : menyimpan zat yang akan dikeringkan dan sebagai wadah zat yang akan di timbang






PEMBAHASAN ZAT KIMIA YANG ADA DI LABORATORIUM KIMIA
1.                  Asam Klorida (HCl)
a.                   IDENTIFIKASI BAHAYA
Dampak kesehatan
Mata :
menyebabkan luka permanent pada mata, uap/percikan dapat mengakibatkan iritasi dan luka bakar yang parah. Kontak dengan cairan secara langsung mengakibatkan luka baker baik pada kulit maupun mata, menyebabkan rasa sakit dan peka terhadap cahaya
Kulit :
dalam jumlah yang banyak dapat membahayakan bagi kulit, cairan bersifat korosif apabila kontak dengan kulit akan menyebabkan luka bakar dan koreng (borok).
Saluran pencernaan :
efek samping yang berbahaya dapat mengakibatkan kerusakan/gangguan pada system pencernaan, seperti sakit di sekitar perut, muntah-muntah, dan kemungkinan kematian, dapat menyebabkan kerusakan permanent pada jaringan espagus dan system pencernaan.
Pernafasan :
menyebabkan iritasi parah pada saluran pernafasan atas, seperti batuk-batuk, luka pada tenggorokan, sesak nafas, dan kemungkinan koma. Menyebabkan penyakit paru-paru dan gangguan pernafasan.
Kronis :
Apabila sering terkena kulit dan terpapar terlalu lama dapat menyebabkan dermatitis, apabila terlalu sering berkenaan dengan bahan dapat menyebabkan erosi pada gigi.
b. PERTOLONGAN PERTAMA
Mata :
bilas mata dengan air mengalir krang lebih selama 15 menit, dan segera mencari pertolongan medis, JANGAN mengedipkan mata atau membiarkannya tertutup.
Kulit :
segera mencari pertolongan medis, bilas daerah yang terkena dengan air yang banyak selama kurang lebih 15 menit, ganti pakaian atau sepatu yang terkena oleh bahan atau terkontaminasi
Saluran pencernaan :
Jangan memaksakan muntah, apabila korban dalam keadaan yang membahayakan/kritis, berikan 2-4 cangkir penuh susu atau air, dan segera mencari pertolongan medis.
Pernafasan :
segera cari udara segar dan jauhkan dari sumber bahaya. jika tidak bernafas, berikan bantuan nafas (nafas buatan). Jika sesak nafas , berikan oksigen. Segera cari pertolongan medis.
c. PENANGANAN DAN PENYIMPANAN
Penanganan :
Cuci tangan setelah menangani bahan. Ganti pakaian yang diduga terkontaminasi dan cuci sebelum digunakan kembali. Cari tempat yang mempunyai sirkulasi udara yang memadai. Jangan sampai terkena kulit atau mata, jangan terhirup atau tertelan.
Penyimpanan :
Jauhkan dari udara panas dan api. Jangan disimpan ditempat yang terkena sinar matahari langsung. Simpan di tempat yang sejuk, kering, dengan sirkulasi udara yang baik.

2.            H2SO4
Identifikasi Bahan:
Nama Prod : Sulfuric Acid (H2SO4)
Penggunaan Bahan : Reagen untuk analisa
Identifikasi Bahaya
Kesehatan:)
Efek Jangka Pendek (akut):Menghirup uap asap menyebabkan iritasi pada hidung dan
tenggorokan serta mengganngu paru-paru. Cairan asam dapat menyebabkan luka yang parah dan menyebabkan kebutaan jika terkena mata.
Efek jangka panjang (kronis):Menghirup uap asap menyebabkan iritasi pada hidung dan
tenggorokan serta mengganngu paru-paru.
Penanganan
Hindari kontak langsung dengan asam, hirup uap atau kabut.Bekerja pada lemari asam atau dengan ventilasi yang baik.Pengenceran dilakukan dengan menambahkan asam sedikit demi
sedikit kedalam air dan bukan sebaliknya karena bersifat eksotermis. Simpan asam pada wadah yang kuat ditempat berventilasi dan dingin, jauhkan dari air, zat organic mudah
terbakar dan logam.
Pertolongan Pertama
Terhirup : Bawa korban ke tempat segar dan lakukan pengobatan
Terkena mata: Cuci dengan air bersih yang mengalir selama kurang lebih 20 menit dan bawa segera ke dokter
Terkena kulit : Cuci air bersih yang mengalir selama kurang lebih 20 menit dan segera bawa ke dokter
Tertelan : Minum air 1-2 gelas. Cepat segera bawa ke dokter
Tindakan terhadap tumpahan dan bocoran
Jangan menyentuh tumpahan atau bocoran karena dapat merusak kulit, pakaian dan dapat merusak lantai. Netralkan dengan larutan soda atau kapur sebelum disiram dengan air. Hati-hati terhadap tempat rendah karena uap lebih berat daripada udara. Gunakan alat pelindung diri dalam menangani tumpahan
Penyimpanan
Tidak dapat disimpan dalam jangka waktu yang tidak terbatas. Simpan dalam kondisi tertutup rapat pada +15 oC hingga +25 oC.

3.               NaCl
Identifikasi Bahaya
Potensi Efek Kesehatan Akut: Sedikit berbahaya dalam kasus kontak kulit (iritan), kontak mata (iritan), menelan, dariinhalasi. Mutagenik EFEK: mutagenik untuk sel somatik mamalia. Mutagenik untukbakteanri d / atau ragi. 
Tindakan Pertolongan Pertama
Kontak Mata:p. 2Periksa dan lepaskan lensa kontak. Dalam kasus kontak, segera siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15menit. Air dingin dapat digunakan. Mendapatkan perhatian medis.Kontak Kulit:Cuci dengan sabun dan air. Tutupi kulit yang teriritasi dengan yg melunakkan.Mendapatkan perhatian medis jika iritasi berkembang. Air dingin dapat digunakan.Inhalasi:Jika dihirup, lepaskan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan medisperhatian jika gejala muncul.Tertelan: jangan memuntahkannya kecuali diarahkan untuk melakukannya oleh tenaga medis. Jangan memberikan apa pun melalui mulut. Kendurkan pakaian ketat seperti ikat pinggang, kerah dasi.Mendapatkan perhatian medis jika gejala muncul.
4.                  AgCl
Identifikasi bahaya
Menyebabkan iritasi pada mata dan kulit apabila terjadi kontak langsung. Apabila terjadi kontak langsung dalam jangka waktu lama/berulang maka dapat meracuni darah serta dapat merusak organ tubuh.


Tindakan Pertolongan Pertama
Kontak mata : periksa dan segera lepaskan lensa kontak, segera basuh dengan air selama kurang lebih 15 menit.
Kontak kulit : segera siran kulit dengan air yang banyak. Tutupi kulit yang iritasi dengan kain lembut/haluis. Tanggalkan pakaian atau baju yang terkontaminasi. Mendapatkan perhatian medis.
Kontak kulit serius : Cuci dengan sabun disinfektan, diolesi dengan krim anti bakteri.
Penyimpanan :Simpan dalam wadah yang tertutup dan hindarkan dari cahaya. Simpan dalam suhu bi bawah 24° C (75,2 ° F)
5.               NH4OH
Identifikasi Bahaya
Inhalasi : Uap dan kabut  mneyebabkan iritasi pada saluran pernapasan. Konsentrasi yang lebih tinggi dapat menyeabkan luka bakar, edema paru dan kematian.
Tertelan : dapat menyebabkan korosi ke kerongkongan dan perut dengan perforasi dan peritonitis. Gejala: nyeri dada, mulut dan perut. Batuk disertai muntah.
Kontak kulit : menyebabkan iritasi dan luka bakar pada kulit.
Kontak mata : uap menyebabkan iritasi. Jika langsung terkena mata dapat menyebabkan kerusakan mata dan kebutaan permanen.

Pertolongan pertama
Inhalasi : hirup udara segar, jika sulit bernapas berikan oksigen. Segera hubunngi dokter.
Tertelan : berikan air ang banyak, jangan memberikan apapun melalui mulut ketika korban tidak sadar. Segera hubungi dokter.
Kontak kulit : Segera basuh kulit dengan air sekurang-kurangnya selama 15 menit. Tanggalkan pakaian atau sepatu yang terkontaminasi, segera cuci. Panggil dokter.
Kontak mata : Segera basuh mata dengan air s2kurang-kurangnya selama 16 menit.

6.                  NaOH
Identifikasi Bahaya
Bersifat korosi
Tindakan pertolongan pertama
Kena mata: Periksa apakah memakai lensa kontak, dan lepaskan jika ada. Jika terkena, segera
basuh mata dengan air yang banyak selama sedikitnya 15 menit. Segera dapatkan pertolongan medis.
Kontak kulit: Segera dapatkan pertolongan medis.
Terhirup : pindahlah ke udara yang segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Segera dapatkan pertolongan medis.
Tertelan : Jangan memaksa muntah. Dilarang memberikan apapun melalui mulut kepada orang yang di bawah sadar. Segera dapatkan pertolongan medis.

7.                  HNO3
Identifikasi bahaya
Bersifat korosif, beracun, Kontak dengan mata dan kulit dapat menyebabkan luka bakar akut. Eksposur kronis:Dermatitis, kebutaan.
Pertolongan pertama
Kulit: bilas kulit yang terkontaminasi denga air sekurang-kurangnya 15 menit. Ganti pakaian yang terkontaminasi dan cuci.
Mata: basuh dengan air sekurang-kurangnya 15 menit. Hubungi medis.
Inhalasi : Pindah ke tempat udara segar, jika sulit bernapas beri oksigen. Jika tidak dapat bernapas beri napas buatan.

8.                  MgCl
Identifikasi Bahaya
Inhalasi:
Diperkirakan tidak akan berbahaya bagi kesehatan melalui inhalasi.
Tertelan:
Dosis besar dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
Kontak Kulit:
Tidak diharapkan untuk menghasilkan efek samping apapun kesehatan akut.
Kontak Mata:
Tidak ada efek samping yang diharapkan, tetapi dapat menyebabkan iritasi mekanis atau iritasi ringan karena osmolaritas tinggi larutan dan / atau adanya pengawet (benzil alkohol).
Eksposur kronis:
Tidak diharapkan menjadi bahaya kesehatan kronis
Tindakan pertolongan pertama               
Tertelan:
Jika jumlah besar ditelan, beri air minum dan mencari perhatian medis.
Kontak Kulit
Cuci daerah yang terkena dengan sabun dan air. Dapatkan nasihat medis jika iritasi berkembang.
Kontak Mata
Dalam kasus kontak, mata segera siram dengan air mengalir selama minimal 15 menit jika iritasi berkembang.

9.                  K2CrO4
Identifikasi bahaya
Dapat menyebabkan kanker jika terhirup. Dapat menyebabkan kerusakan genetis.Menyebabkan gangguan mata berat. Dapat menyebabkan gangguan alat pernapasan.Menyebabkan gangguan pada kulit.Dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit.Sangat beracun bagi mahluk dalam air dengan dampak jangka panjang.
Tindakan pertolongan
JIKA TERKENA MATA: Bilas secara hati-hati dengan air selama beberapa menit. Lepas lensa kontak, jika digunakan dan mudah melakukannya. Lanjutkan membilas.
 JIKA TERKENA KULIT: Cuci dengan banyak sabun dan air.

10.              NaSCN
Identifikasi bahaya
Berbahaya jika terhirup, jika kena kulit, dan jika tertelan.Mengeluarkan gas sangat beracun jika kena asam.Bahaya untuk organisme air, dapat menyebabkan efek merugikan jangka-panjang dalam lingkungan air. Gak berbahaya untuk air.
Jika terkena kulit segera cuci dengan banyak sabun dan air.

11.              I2(aq)
Identifikasi bahaya
Inhalasi:
 Uap sangat mengganggu dan dapat membakar selaput lendir dan saluran pernapasan.  Menghirup uap terkonsentrasi mungkin berakibat fatal.
Tertelan:
Korosif. Dapat menyebabkan luka bakar pada tenggorokan, mulut dan perut. Penyebab sakit perut, diare, demam, muntah, pingsan dan shock Kemungkinan dosis mematikan. Adalah 2 sampai 4 gm yodium bebas.
Kontak Kulit:
Korosif. Terkena iodine cair dapat menyebabkan luka bakar, iritasi, dan rasa sakit. Uap mungkin sangat mengiritasi kulit.
Kontak Mata:
Korosif. Uap  dapat menyebabkan kerusakan pada mata.Jika terkenamata dapat menyebabkan luka bakar dan kerusakan mata permanen.
Eksposur kronis:
Paparan kronis untuk yodium dapat menyebabkan insomnia, peradangan pada mukosa hidung, bronkitis, tremor, detak jantung cepat, diare dan penurunan berat badan. sensitisasi alergi dapat terjadi.
Tindakan pertolongan pertama
Mata : Dalam kasus kontak, mata segera siram dengan air mengalir selama minimal 15 menit.
Kulit: Segera basuh kulit dengan air. Ganti baju dan sepatu yang terkotaminasi dan cuci.
Inhalasi : hirup udara segar, jika sulit bernapas berikan oksigen. Segera hubunngi dokter.

12.           Al2(SO4)3(aq)
Identifikasi bahaya
Dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit, dan paru-paru.
Tindakan pertolongan pertama
Mata : Dalam kasus kontak, mata segera siram dengan air mengalir selama minimal 15 menit.
Kulit: Segera basuh kulit dengan air. Ganti baju dan sepatu yang terkotaminasi dan cuci.
Inhalasi : hirup udara segar, jika sulit bernapas berikan oksigen. Segera hubunngi dokter.

13.           FeSO4(aq)
Identifikasi bahaya
Dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit, jika tertelan dapat menyebabkan iritasi pencernaan.
Tindakan pertolongan pertama
Mata : Dalam kasus kontak, mata segera siram dengan air mengalir selama minimal 15 menit.
Kulit: Segera basuh kulit dengan air. Ganti baju dan sepatu yang terkotaminasi dan cuci.
Inhalasi : hirup udara segar, jika sulit bernapas berikan oksigen. Segera hubunngi dokter.

14.           NaH2PO4
Identifikasi bahaya
Dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit.
Tindakan pertolongan pertama
Mata : Dalam kasus kontak, mata segera siram dengan air mengalir selama minimal 15 menit.
Kulit: Segera basuh kulit dengan air. Ganti baju dan sepatu yang terkotaminasi dan cuci.
Inhalasi : hirup udara segar, jika sulit bernapas berikan oksigen. Segera hubunngi dokter.

VIII. Kesimpulan
Dari percobaan diatas kita menjadi tahu macam-macam alat yang digunakan di laboratorium serta fungsi-fungsinya. Bagaimana cara menggunakan alat-alat tersebut, cara menyimpan dan membersihkannya.
Kita juga mengenal beberapa zat-zat kimia yang ada di laboratorium, bahaya atau tidak zat tersebut,memperlakukan dan cara menangani apabila terkena zat-at kimia tersebut.